Pada gambar ini dijelaskan bahwa berkumpul dengan keluarga dan saudara yang sudah lama tidak bisa bertemu, dalam kesempatan ada acara kumpul - kumpul bersama kembali dalam acara khitanan yang berada di Taman Harapan Baru Bekasi
GUNADARMA UNIVERSITY
Kamis, 31 Desember 2015
Senin, 28 Desember 2015
Kehidupan Sosial Masyarakat Indonesia Akibat Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Dampak Teknologi terhadap Sosial
Dewasa ini begitu pesat perkembangan teknologi informasi di Indonesia. Dengan berkembangnya teknologi informasi yang pesat ini, peran serta dari masyarakat sangat besar dalam perkembangannya. Menurut Agustina (2010) dalam kehidupan sosial bermasyarakat peran teknologi informasi memberikan memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan manusia. Teknologi informasi mempunyai dampak positif dan negatif bagi kehidupan sosial di Indonesia.
Dampak Positif :
Dampak positif teknologi informasi tentu yang diharapkan dalam kehidupan sosial, seperti masyarakat yang mulai mendapatkan informasi mengenai berita apapun dengan memanfaatkan media online. Majalah ataupun koran sudah mulai ditinggalkan. Selain itu dampak teknologi informasi juga mempengaruhi dari berbagai bidang, seperti bidang transportasi dapat diimplementasikan pembuatanE-Toll card (kemudahan pembayaran tol) yang sekarang juga sudah mulai diterapkan di Jakarta. Dalam bidang bisnis, pemanfaatan teknologi E-commercesangat membantu para pengusaha dalam menjalankan usahanya.
Dampak Negatif :
Namun kemajuan teknologi juga mempunyai dampak negatif pada aspek sosial budaya seperti kenakalan dan tindak penyimpangan dikalangan remaja dengan mengakses situs porno, dan oknum-oknum yang menggunakan media facebook sebagai media porstitusi yang jelas dapat merusak moral para generasi muda. Dampak negatif lain dari teknologi di masa depan juga melemahkan rasa gotong royong dan tolong menolong sebagaimana ini menjadi ciri khas masyarakat Indonesia.
Label:
Tugas Kuliah
Senin, 19 Oktober 2015
PEMUDA DAN SOSIALISASI
KATA
PENGANTAR
Dengan mengucap puji Syukur kehadirat Allah SWT atas
berkat dan karunia-NYA yang diberikan kepada kita semua. Bagi seorang
Mahasiswa, bidang studi Informatika dan Komputer, Mata Kuliah ISD (Ilmu Sosial
Dasar) yang sangat penting, penguasaan yang baik terhadap konsep-konsep ilmu
social dasar merupakan suatu hal yang baik mutlak diperlukan.
Buku
Ilmu Sosial Dasar bertujuan untuk pembinaan mahasiswa agar memahami dan menyadari adanya
kenyataan-kenyataan sosial dan maslah-masalah sosial yang ada di dalam
masyarakat. Ilmu sosial dasar adalah mata kuliah yang
mempelajari masalah-masalah sosial yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia
dengan mengunakan pengertian-pengertian(fakta, konsep, teori) yang berasal dari
berbagai bidang pengetahuan dalam ilmu-ilmu sosial seperti sejarah, ekonomi,
geografi sosial, sosiologi, antropologi, dan psychology social.
ISD
bukan merupakan gabungan dari ilmu-ilmu sosial yang dipadukan, karena ilmu
sosial merupakan ilmu yang memiliki obyek dan metode ilmiah sendiri-sendiri
yang tidak bisa dipadukan. ISD tidak termasuk disiplin ilmu tersendiri, karena
ISD tidak mempunyai obyek dan metode ilmiah sendiri. Ilmu sosial dasar
merupakan suatu bahan studi yang dirancang untuk kepentingan
pendidikan/pengajaran di Indonesia yang diberikan di perguruan tinggi.
Penyusunan
menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi isi, cara
penyajian ataupun bahasa. Kiranya tegur sapa para pembaca sekalian akan dapat
meningkatkan dan menyempurnakan buku ini. Demikianlah, kiranya buku ini dapat
dimanfaatkan dengan sebik-baiknya.
Bekasi,
Oktober 2015
Penyusun
LATAR
BELAKANG
ISD merupakan salah satu dari mata
kuliah dasar umum ilmu sosial dasar mempunyai tujuan pembinaan mahasiswa agar memahami
dan menyadari kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah yang ada didalam
masyarakat. Peka terhadap masala-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta
dalam usaha-usaha menanggulanginya. Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang
timbul dalam masyarakat slalu bersifat kompleks dan hanya mendekatinya dan
mempelajarinya secar kritis dan interdisipliner.
Proses kehidupan yang dialami oleh para pemuda Indonesia
tiap hari baik di lingkungan keluarga ini merupakan proses yang disebut dengan
istilah sosialisasi, proses sosialisasi itu berlangsung sejak anak ada di dunia
dan terus akan berproses hingga mencapai titik kulminasi.
Mahasiswa mendapat tempat istimewa karena mereka dianggap kaum
intelektual yang sedang menempuh pendidikan. Pada saatnya nanti sewaktu
mahasiswa lulus kuliah, ia akan mencari kerja dan menempuh kehidupan yang
relatif sama dengan warga yang lain.
Bisakah mahasiswa beranjak menuju gerakan pemikiran dan gerakan transformasi?
Mari kita coba dan berjuang!!
Bisakah mahasiswa beranjak menuju gerakan pemikiran dan gerakan transformasi?
Mari kita coba dan berjuang!!
DAFTAR
ISI
Ilmu sosial dasar adalah pengetahuan yang
menelaah masalah-masalah sosial, khususnya yang diwujudkan oleh masyarakat
Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang
berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu
sosial seperti : sejarah,ekonomi, geografi, sosial, sosiologi, antropologi,
psikologi social.
Sebagai salah satu dari mata kuliah
dasar umum. Ilmu Sosial Dasar mempunyai tujuan pembinaan mahasiswa agar memahami
dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan maslah-masalah sosial yang
ada di dalam masyarakat:
a)
Peka terhadap masalah-masalah sosial
dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
b)
Menyadari setiap masalh sosial yang
timbul dala masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya mendekatinya
mempelajarinya secara kritis dan interdisipliner.
c)
Memahami jalan pikiran para ahli
dalam bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam
rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.
Ilmu Sosial Dasar (ISD) dan Ilmu
Pengetahuan Sosial(IPS) kedua-duanya mempunyai persamaan dan perbedaan.
1.
Kedua-duanya
merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan.
2.
Keduanya
bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
3.
Keduanya
mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial.
1.
Ilmu
sosial dasar diberikan di Perguruaan Tinggi, Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan
di sekolah dasar dan sekolah lanjutan.
2.
Ilmu
sosial dasar merupakan mata kuliah tunggal sedangkan ilmu pengetahuan sosial
dasar merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran(untuk sekolah lanjutan).
3.
Ilmu
Sosial dasar diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedang ilmu
pengetahuan sosial diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan keterampilan
intelektual.
Bahan pelajaran Ilmu Sosial Dasar
dapat dibedakan 3 golongan :
1. kenyataan-kenyataan sosial yang ada
dala mmasyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu.
2. konsep-konsep sosial atau
pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan sosial dibatasi pada konsep
dasar atau elemnter saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari
masalah-masalah sosial yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan Sosial.
3. masalah-masalh yang timbul dalam
masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang
antara yang satu dengan yang lainnya berbeda.
Ilmu Sosial Dasar terdiri dari 8 Pokok Bahasan, dari
kedelapan pokok bahasan tersebut maka ruang lingkup perkuliahan Ilmu Sosial
Dasar diharapkan mempelajari dan memahami adanya:
1.
Berbagai
masalah kependudukan dalam hubungannya dengan perkembangan masyarakat dan
kebudayaan.
2.
Masalah
individu, keluarga dan masyarakat.
3.
Masalah
pemuda dan sosialisasi.
4.
Masalah
hubungan warga Negara dan Negara.
5.
Masalah
pelapisan sosial dan kesamaan derajat.
6.
Masalah
masyarakat perkotaan dan pedesaan.
7.
Masalah
pertentangan-pertentangan sosial dan Integrasi.
8.
Pemanfaatan
ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
Pengertian, Tujuan ISD dan IPS MKDU
adalah singkatan dari mata kuliah dasar umum, yaitu kumpulan dari beberapa mata
kuliah yang tergabung menjadi satu wadah. Mata kuliah dasar umum terdiri atas
mata kuliah pancasila, agama, kewiraan, pendidikan sejarah perjuangan bangsa,
ilmu alamiah dasar (IAD), ilmu sosial dasar (ISD), dan ilmu budaya dasar(IBD).
ISD atau ilmu sosial dasar adalah mata
kuliah yang mempelajari masalah-masalah sosial yang diwujudkan oleh masyarakat
Indonesia dengan mengunakan pengertian-pengertian(fakta, konsep, teori) yang
berasal dari berbagai bidang pengetahuan dalam ilmu-ilmu sosial seperti
sejarah, ekonomi, geografi sosial, sosiologi, antropologi, dan psychology
sosial. ISD bukan merupakan gabungan dari ilmu-ilmu sosial yang dipadukan,
karena ilmu sosial merupakan ilmu yang memiliki obyek dan metode ilmiah
sendiri-sendiri yang tidak bisa dipadukan. ISD tidak termasuk disiplin ilmu
tersendiri, karena ISD tidak mempunyai obyek dan metode ilmiah sendiri.
Ilmu sosial dasar merupakan suatu bahan
studi yang dirancang untuk kepentingan pendidikan/pengajaran di Indonesia yang
diberikan di perguruan tinggi. Ilmu sosial dasar sebagai mata kuliah dasar umum
di tujukan untuk menghadapi masalah-masalah dalam menyelenggarakan tridarma
perguruan tinggi, tegasnya ilmu sosial dasar adalah usaha yang diharapkan
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi,
dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi masalah social.
a.
Mahasiswa dapat
memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah
sosial yang ada dalam masyarakat.
b.
Mahasiswa
mempunyai rasa kepekaan terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut
serta dalam usaha menaggulangiya.
c.
Mahasiswa bisa
menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu
bersifat kompeks dan hanya dapat mendekatinya dengan mempelajari masalah itu
secara kritis-interdisipliner.
d. Mahasiswa dapat memahami jalan pikiran para ahli
dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam
penanggulangan masalah sosial dalam masyarakat.
Ilmu pengetahuan dibagi
menjadi 3 kelompok, yaitu:
1. Natural Sciences (ilmu alamiah), meliputi :
fisika, kimia, biologi, astrologi, dan lain-lain.
2. Sosial Sciences (ilmu sosial), meliputi : sosiologi, ekonomi, antropologi, sejarah, psikologi, geografi, dan lain-lain.
2. Sosial Sciences (ilmu sosial), meliputi : sosiologi, ekonomi, antropologi, sejarah, psikologi, geografi, dan lain-lain.
3. Humanities (ilmu budaya), meliputi: bahasa,
agama, kesastraan, kesenian , dan lain-lain.
Dalam
pembelajaran ISD terdapat pembelajaran masalah masalah sosial. Dapat dikatakan
bahan pembelajaran ISD ada 3 yaitu:
1. Kenyataan sosial
yang ada di dalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah sosial
tertentu.
2. Konsep sosial atau pengertian tentang kenyatan-kenyataan sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang diperlukan untuk mempelajari masalah sosial yang dibahas dalam ilmu pengetahuan sosial.
3. Masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan sosial antara satu dengan yang lainnya saling berkaitan.
2. Konsep sosial atau pengertian tentang kenyatan-kenyataan sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang diperlukan untuk mempelajari masalah sosial yang dibahas dalam ilmu pengetahuan sosial.
3. Masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan sosial antara satu dengan yang lainnya saling berkaitan.
Pemuda
adalah golongan manusia manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan
pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi
pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di Indonesia dewasa ini sangat
beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan kesempatan pendidikan.
Pemuda dalam
pengertian adalah manusia-manusia muda, akan tetapi di Indonesia ini sehubungan
dengan adanya program pembinaan generasi muda pengertian pemuda diperinci dan
tersurat dengan pasti. Dilihat dari segi budaya atau fungsionalnya maka dikenal
istilah anak, remaja dan dewasa, dengan perincian sebagia berikut:
Golongan anak :
0 - 12 tahun
Golongan remaja : 13 - 18 tahun
Golongan dewasa : 18 - 21 tahun keatas
Golongan remaja : 13 - 18 tahun
Golongan dewasa : 18 - 21 tahun keatas
Usia
0-18 tahun adalah merupakan sumber daya manusia muda, 16 – 21 tahun keatas
dipandang telah memiliki kematangan pribadi dan 18 - 21 tahun adalah usia yang
telah diperbolehkan untuk menjadi pegawai baik pemerintah maupun swasta.
Dilihat
dari segi ideologis politis, generasi muda adalah mereka yang berusia 18 – 30 –
40 tahun, karena merupakan calon pengganti generasi terdahulu dan bersifat
dewasa tidak bersifat anak-anak. Pengertian pemuda berdasarkan umur dan lembaga
serta ruang lingkup tempat pemuda berada terdiri atas 3 katagori yaitu :
1. Siswa
usia antara 6 – 18 tahun, masih duduk di bangku sekolah
2. Mahasiswa
usia antara 18 – 25 tahun beradi di perguruan tinggi dan akademi
3. Pemuda
di luar lingkungan sekolah maupun perguruan tinggi yaitu mereka yang berusia 15
– 30 tahun keatas.
Akan
tetapi, apabila melihat peran pemuda sehubungan dengan pembangunan, peran itu
dibedakan menjadi dua yaitu:
1.
Didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan
lingkungan. Pemuda dalam hal ini dapat berperan sebagai penerus tradisi dengan
jalan menaati tradisi yang berlaku.
2.
Didasarkan atas usaha menolak menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Peran
pemuda jenis ini dapat dirinci dalam tiga sikap, yaitu:
1. Jenis
pemuda “pembangkit” mereka adalah pengurai atau pembuka kejelasan dari suatu
masalah sosial. Mereka secara tidak langsung ktu mengubah masyarakat dan
kebudayaan.
2. Pemuda
pdelinkeun atau pemuda nakal. Mereka tidak berniat mengadakan perubahan, baik
budaya maupun pada masyarakat, tetapi hanya berusaha memperoleh manfaat dari
masyarakat dengan melakukan tidnakan menguntungkan bagi dirinya, sekalipun
dalam kenyataannya merugikan.
3. Pemuda
radikal. Mereka berkeinginan besar untuk mengubah masyarakat dan kebudayaan
lewat cara-cara radikal, revolusioner.
POTENSI-POTENSI GENERASI MUDA
Potensi-potensi yang ada pada generasi muda perlu dikembangkan adalah:
a) Idealisme dan daya
kritis.
b) Dinamika dan
kreatifitas.
c) Keberanian mengambil
resiko.
d) Optimis kegairahan
semangat.
e) Sikap kemandirian
dan disiplin murni.
f) Terdidik.
g) Keanekaragaman dalam
persatuan dan kesatuan.
h) Patriotisme dan
nasionalisme.
i) Sikap kesatria.
2.1
SOSIALISASI
Sosialisasi
adalah proses pembentukan sikap loyalitas sosial. Loyalitas sosial atau
kesetiaan sosial adalah perkembangan dari sikap saling menerima dan saling
memberi kearah ang lebih baik. Kita sangat mudah melihatnya pembentukan
kesetiaan sosial ini adalah dalam keluarga. Setiap anggota keluarga selalu
setia sesamanya. Di dalam kelompok dan masyarakat juga kesetiaan sosial ini
berkembang, sebagai dasar kesatuan dan persatuan dalam masyarakat. Dengan kata
lain kesetianan sosial berkembang mulai dari kelompok yang sederhan hingga
kelompok yang lebih luas.
Ada minimal tiga hal yang harus dilakukan agar
tumbuh dan kembangnya sikap loyalitas sosial ini yakni:
1.
Kita harus saling berkomunikasi baik
dalam keadaan berdekatan ataupun dalam keadaan berjauhan (tempat tinggal).
Dengan komunikasi yang teratur kita akan saling mengetahui kabar dan berita di
antara kita. Sakit atau senang diantara kita dapat dengan cepat kita
mengetahuinya.
2.
Sering bekerja sama menyelesaikan
berbagai persoalan hidup. Misalnya bergotong royang atau melakukan arisan.
Kerja sama dapat saja dilakukan dalam kelompok kecil(minimal dua orang) atau
pun dalam kelompok yang besar (yang jumlah anggotanya banyak).
3.
Dalam kehidupan atau pergaulan sesama
kita, sikap tolong menolong harus dikembangkan. Berbagai kesulitan hidup yang
kita alami pantas kita minta tolong kepada orang lain atau teman. Begitu pula
sebaliknya bila kawan kita yang mengalami kesusahan wajib pula kita
membantunya. Tentu saja dasarnya adalah suka saling menerima dan memberi.
2.1.1
PERANAN SOSIAL MAHASISWA DAN PEMUDA DI MASYARAKAT
Pada masa 1990 sampai 2000-an
demonstrasi masih marak di berbagai tempat. Pada masa itu mahasiswa dan pemuda
menyebutkan dirinya sebagai Gerakan Moral. Sedangkan pada mahasiswa yang lain
gerakan mahasiswa menyebutkan dirinya sebagai gerakan Politik. Mahasiswa
menjadi pecah dan terkadang pragmatis. Tidak menjadi rahasia umum lagi mahasiswa
dibayar untuk berdemonstrasi.
Sebelum terlalu jauh meneropong peranan
mahasiswa di luar kampus– walaupun klise– sebaiknya kita mesti ingat bahwa
tugas utama mahasiswa dan pemuda adalah belajar di sekolah/kampus. Peranan
sosial mahasiswa dan pemuda di masyarakat, kurang lebih sama dengan peran warga
yang lainnnya di masyarakat.
Dampak langsung yang bisa dirasakan
semenjak kenaikan BBM tahun 2005 antara lain terjadi inflasi, daya beli
masyarakat menurun, kesehatan masyarakat menurun (kekurangan gizi), angka anak
putus sekolah (drop out), angka kematian anak, pengangguran dan kemiskinan
meningkat, sehingga munculnya kerentanan sosial.
2.1.2
TUJUAN POKOK SOSIALISASI
a. Individu
harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan
kelak di masyarakat.
b. Individu
harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan kemampuannya.
c. Pengendalian
fungsi-fungsi organic yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang
tepat.
d. Bertingkah
laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada
lembaga atau kelompok khususnya dan pada masyarakat umumnya.
Secara
hukum pemuda adalah manusia yang berusia 15 – 30 tahun, secara biologis yaitu
manusia yang sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kedewasaan seperti adanya
perubahan fisik, dan secara agama adalah manusia yang sudah memasuki fase aqil
baligh yang ditandai dengan mimpi basah bagi pria biasanya pada usia 11 – 15
tahun dan keluarnya darah haid bagi wanita biasanya saat usia 9 – 13 tahun.
Pemuda
adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani berbagai macam – macam
harapan, terutama dari generasi lainnya. Hal ini dapat dimengerti karena pemuda
diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan
generasi sebelumnya, generasi yang mengisi dan melanjutkan estafet pembangunan.
·
Masalah Potensi Generasi Muda
1. Menurunnya
jiwa idealisme, patriotism, dan nasionalisme.
2. Kurang
pastinya masa depan yang akan dihadapi.
3. Belum
seimbangnya generasi muda dgn jumlah fasilitas pendidikan.
4. Kurangnya
lapangan pekerjaan.
5. Kurangnya
gizi.
6. Banyak
perkawinan dibawah umur.
7. Pergaulan
bebas.
8. Meningkatnya
kenakalan remaja.
9. Belum
adanya peraturan tentang generasi muda.
·
Secara garis besar, permasalahan
generasi muda itu dapat dilihat dari berbagai aspek sosial, yang meliputi:
1. Aspek
Sosiologi Psikhologi.
2. Aspek
Sosial Budaya.
3. Aspek
Sosial Ekonomi.
4. Aspek
Sosial Politik.
Sosialisasi adalah
sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan
aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat.
Sejumlah sosiolog menyebut
sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role
theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus
dijalankan oleh individu.
·
Media Sosialisasi
1. Orang
Tua dan Keluarga.
2. Sekolah.
3. Masyarakat.
4. Teman
Bermain.
5. Media
Massa.
·
Tujuan Sosialisasi
1. Agar
individu tersebut dapat diberi ilmu pengetahuan.
2. Agar
individu tersebut dapat berkomunikasi secara efektif dalam mengembangkan
dirinya sendiri.
3. Mengendalikan
fungsi-fungsi organic.
Kegiatan
mengasingkan diri dan membentuk kelompok-kelompok preman serta melakukan
kegiatan yang meresahkan bagi masarakat umum merupakan suatu cara mereka dalam
menyalurkan energy. Dengan demikian tidak dapat di salahkan jika generasi muda
yang berikutnya akan demikian. Sikap imitasi/meniru prilaku dari orang lain
merupakan proses belajar.
Kedudukan
pemuda dalam masyarakat adalah sebagai mahluk moral, mahluk sosial. Artinya
beretika, bersusila, dijadikan sebagai barometer moral kehidupan bangsa dan
pengoreksi. Sebagai mahluk sosial artinya pemuda tidak dapat berdiri sendiri,
hidup bersama-sama, dapat menyesuaikan diri dengan norma-norma, kepribadian,
dan pandangan hidup yagn dianut masyarakat. Sebagai mahluk individual artinya
tidak melakukan kebebasan sebebas-bebasnya, tetapi disertai ras tanggung jawab
terhadap diri sendiri, terhadap masyarakat, dan terhadap Tuhan Yang maha Esa.
KESIMPULAN
Sosialisasi
adalah sebuah proses dimana kita mengenal dunia luar dan cara kita untuk
beperilaku di masyarakat yang mencakup nilai dan norma-norma sosial, serta
sopan sopan santun. agar kita bisa di terima oleha masyarakat dengan baik.
Pemuda
adalah golongan manusia manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan
pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi
pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di Indonesia dewasa ini sangat
beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan kesempatan pendidikan.
Secara
tak sadar namun perlahan tapi pasti, para generasi muda dihinggapi dengan
idiologi baru dan perilaku umum yang mendidik mereka menjadi bermental instan
dan bermental bos. Pemuda menjadi malas bekerja dan malas mengatasi kesulitan,
hambatan dan proses pembelajaran tidak diutamakan sehingga etos kerja jadi
lemah.
Sarana
tempat hiburan tumbuh pesat bak “jamur di musim hujan” arena billyard,
playstation, atau arena hiburan ketangkasan lainnya, hanyalah tempat bagi
anak-anak dan generasi muda membuang waktu secara percuma karena menarik
perhatian dan waktu mereka yang semestinya diisi dengan lebih banyak untuk
belajar, membaca buku di perpustakaan, berorganisasi atau mengisi waktu dengan
kegiatan yang lebih positif.
Peran
pemuda yang seperti ini adalah peran sebagai konsumen saja, pemuda dan
mahasiswa berperan sebagai “penikmat” bukan yang berkontemplasi (pencipta
karya). Dapat ditambahkan disini persoalan NARKOBA yang dominan terjadi di
kalangan generasi muda yang memunculkan kehancuran besar bagi para pemuda
bangsa Indonesia karena kurangnya pemikiran pemuda terhadap dampak dari NARKOBA
itu sendiri .
Sudah
60 tahun lebih bangsa Indonesia merdeka, sistem pendidikan telah dibaharui agar
mampu menjawab berbagai perubahan diseputaran kehidupan umat manusia. Tetapi
selesai kuliah barisan penganggur berderet-deret. Para penganggur dan setengah
penganggur yang tinggi merupakan pemborosan-pemborosan sumber daya, mereka
menjadi beban keluarga dan masyarakat, sumber utama kemiskinan yang dapat
mendorong peningkatan keresahan sosial dan kriminal dan penghambat pembangunan
dalam jangka panjang.
DAFTAR
PUSTAKA
Langganan:
Postingan (Atom)