Tugas Ke-3 Audit Teknologi Sistem Informasi
1. Apa
fungsi/kegunaan dari audit teknologi sistem informasi? Jelaskan!
Saat
ini perusahaan dan organisasi banyak menghabiskan dana untuk investasi dibidang
IT. Manfaat IT dalam peningkatan layanan dan proses kerja sebuah organisasi
sangat terasa. Dengan
investasi yang cukup besar organisasi perlu memastikan kehandalan dan keamanan
dari sistem IT yang akan digunakan. Sistem IT juga harus mampu memenui
kebutuhan proses kerja, mampu mengurangi resiko data di sabotasi, kehilangan
data, gangguan layanan dan manajemen yang buruk dari sistem IT. Audit
TI atau yang pernah disebut sebagai audit electronic data
processing, computer information system, dan IS, pada awalnya merupakan
pelebaran dari audit konvensional. Dulu, kebutuhan atas fungsi audit TI
hanya berasal dari beberapa departemen. Kemudian
auditor sadar bahwa komputer telah mempengaruhi kinerja mereka terkait fungsi
utama. Perusahaan dan manajemen pemrosesan informasi pun sadar bahwa komputer
adalah jalan keluar terkait permasalahan sumber daya untuk semakin bersaing
dalam lingkungan bisnis bahkan antar departemen. Oleh karenanya, muncullah
urgensi untuk melakukan kontrol dan audit atas proses yang berjalan. Saat
itulah para profesional menyadari tentang kebutuhan audit TI. Audit TI menjadi
bagian integral dalam fungsi audit umum, sebab hal itu akan menentukan kualitas
dari informasi yang diproses oleh sistem komputer.
Pada
mulanya, auditor dengan kemampuan audit TI dilihat sekadar sebagai staf sumber
daya teknologi biasa, bahkan sering dilihat hanya sebagai asisten teknikal.
Padahal dewasa ini, audit IT merupakan pekerjaan yang tindakan, tujuan, serta
kualitasnya telah diatur dalam standar global; ada aturan etiknya; dan tuntutan
profesional. Tentu saja hal ini memerlukan pengetahuan khusus dan kemampuan
praktis, yang sebelumnya juga didahului oleh persiapan secara intensif. Dari
penjelasan singkat ini, nampak jelas bahwa masih akan ada banyak tantangan ke
depan teruntuk audit TI. Setiap pihak harus bisa bekerja sama untuk mampu
mendesain, mengimplementasikan, serta mencapai tujuan-tujuan dasar yang sudah
umum dipahami. Proses panjang ini tak ubahnya yang telah dijalankan oleh
Divisi Consulting &
Training (CT) Gamatechno. Audit IT jadi salah satu
layanan yang diberikan Divisi CT Gamatechno untuk mendukung proses implementasi
teknologi informasi yang efektif dan efisien.
Fungsi-fungsi yang
mendorong pentingnya kontrol dan audit SI adalah antara lain untuk:
a) Mendeteksi
agar komputer tidak dikelola secara kurang terarah
b) Mendeteksi
resiko pengambilan keputusan yang salah akibat informasi hasil proses sistem
komputerisasi salah/lambat/tidak lengkap
c) Menjaga
aset perusahaan karena nilai hardware, software dan dan personil lazimnya
tinggi
d) Mendeteksi
resiko error komputer
e) Mendeteksi
resiko penyalahgunaan komputer (fraud)
f) Menjaga
kerahasiaan
g) Meningkatkan
pengendalian evolusi penggunaan komputersumber: http://yogipratama97.blogspot.com/2018/01/tugas-3-audit-teknologi-sistem-informasi.html
2. Cari contoh yang melakukan audit dalam perusahaan atau kasus yang menyebabkan diadakannya audit teknologi sistem informasi.!
JAKARTA – Masyarakat resah melihat kasus pembobolan dana nasabah di
bank yang intensitasnya meningkat sejak awal 2011. Kasus-kasus yang
terjadi dalam rentang waktu berdekatan ini pun berdampak pada makin
kurangnya kepercayaan publik terhadap perbankan.
Dengan begitu, pengamat perbankan Mirza Adityaswara mengatakan,
masyarakat akan lebih berhati-hati menggunakan layanan perbankan setelah
mencuatnya kasus-kasus yang terjadi. “Masyarakat yang semula kurang
awas, akan lebih waspada,” katanya, Ahad (2/5).
Mirza berpendapat sistem perbankan yang ada saat ini memang belum
sempurna. Ini, jelas dia, bukan hanya terlihat dari sisi pegawai bank,
melainkan juga nasabah. “Jangan tergoda melakukan penyelewengan,”
katanya.
Tony Prasetyantono, pengamat perbankan, mengatakan berkurangnya
kepercayaan publik pasti akan terjadi menyusul berbagai kasus tersebut.
Namun, nasabah belum sampai pada satu tindakan menarik uangnya
besar-besaran. Karena, jelas Tony, nasabah tidak memiliki pilihan lain
yang lebih baik untuk menempatkan uangnya.Sejauh ini, ujar Tony, bank masih dinilai sebagai tempat terbaik
menyimpan aset. “Apalagi yang bersifat likuid, seperti rekening giro dan
tabungan,” katanya. “Namun, nasabah akan lebih se-lektif memilih bank.” Nasabah, lanjut dia, juga akan lebih memantau rekeningnya agar luput
dari pembobolan. Tony menilai, kejahatan perbankan yang terjadi
belakangan lebih mengarah pada kesalahan kolektif. Penyebabnya, ia
menjelaskan, muncul dari sisi perbankan, nasabah, Bank Indonesia, maupun
aturan hukumnya.
Tony mencontohkan, bank kerap menyembunyikan penyimpangan karena
takut reputasinya rusak, sedangkan nasabah tidak aktif memantau rekening
miliknya. Sementara, BI memiliki keterbatasan dalam memantau banyaknya
perbankan yang ada di Tanah Air. “Hukuman terhadap pelaku fra ud juga
ku-rang maksimal sehingga kurang menimbulkan efek jera,” jelasnya.
Saat ini. Direktorat Kriminal Khusus (Ditkrimsus) Polda Metro Jaya
sedang menangani sembilan kasus perbankan sejak Januari 2011. Bulan
lalu, dana deposito milik PT Elnusa Rp 111 miliar di Bank Mega dicairkan
tanpa seizin manajemen perusahaan tersebut dengan pelaku melibatkan
orang dalam bank. Sebelumnya, simpanan nasabah prioritas Citibank
dibobol oleh karyawan bank asing tersebut yang bernama Inong Malinda
alias Malinda Dee. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Baharudin Djafar
mengatakan, kasus pembobolan bank tak ha-nya terjadi di bank swasta.
Menurutnya, akhir pekan lalu, bank milik negara pun tak luput dari
jarahan oknum pegawainya yang nakal. Dari sembilan kasus perbankan itu,
polisi berhasil menangkap 30 tersangkanya.
Kasat Fiskal, Moneter, dan Devisa Ditkrimsus Polda Metro Jaya AKBP
Arismunandar menambahkan, kasus pembobolan dana perbankan biasanya
melibatkan orang dalam bank. Sementara itu, Corporate Secretary BSB, Evi
Yulia Kurniawati, mengatakan pihaknya menjalankan tata tertib sesuai
standar dan memperketat kontrol internal agar terhindar dari kejahatan
perbankan.
Saran-saran agar kejahatan serupa tidak terulang:
- Dalam kasus diatas sebaiknya para nasabah harus lebih berhati-hati dan sebaiknya pihak perbankan memberikan penyuluhan kepada para nasabah.
- Selain itu dunia perbankan wajib melakukan edukasi kepada nasabah tentang masalah yang sering terjadi. Edukasi tersebut diberikan setidaknya bagi nasabah baru dalammenggunakan fasilitas perbankan.
- Melakukan perbaikan atas lemahnya sisem keamanan jaringan.
- saatnya otoritas mengurus sistemik real, karena kalau bank saja tidak dipercaya masyarakat krisis akan berlanjut ke masalah krisis perbankan seperti yang ditakutkan sekarang ini.
- Memperkuat infrastruktur perbankan.