MAKALAH
Sistem
Informasi untuk Guru (Pendidikan & Sekolah)
Disusun Oleh :
1.
Santoro Krida Tomo (16115382)
2.
Yogi Permana (17115254)
Kelas : 2-KA 28
Mata
Kuliah : Inovasi Sistem Informasi &
Teknologi Informasi Modern#
Dosen : Ericks Racmat Swedia, ST, MMSI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN
TEKNOLOGI INFORMAS
UNIVERSITAS GUNADARMA
KALIMALANG
2016 – 2017
Mata Kuliah : Inovasi Sistem Informasi & Teeknologi Informasi
Modern#
Dosen : Ericks Racmat
Swedia, ST, MMSI
Topik Makalah
Sistem Informasi Untuk Guru (Pendidikan dan
Sekolah)
Kelas : 2-KA
28
P
E R N Y A T A A N
Dengan ini saya
menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat
sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.
Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat
nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.
P e
n y u s u n
N P M
|
Nama Lengkap
|
16115382
|
Santoro Krida Tomo
|
17115254
|
Yogi Permana
|
Program Sarjana
Sistem Informasi
UNIVERSITAS GUNADARMA
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis
panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpakan rahmat dan hidayah-Nya
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sim
untuk pendidikan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas Sistem
Informasi Manajemen.
Penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian
makalah ini. Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah dengan judul SI untuk pendidikan” ini masih jauh dari sempurna.
Oleh
karena itu, saran dan kritik dari pembaca yang bersifat membangun penulis
harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua.
Bekasi,
Desember 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Guru merupakan
ujung tombak pendidikan sebagai pendidik, guru harus memiliki kompetensi –
kompetensi tertentu agar mampu mendidik anak didiknya dengan baik. Menurut UU
No.14 Tahun 2005 pasal 10 ayat 1, kompetensi yang harus dimiliki oleh guru
meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
Berkembangnya
ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut guru sebagai seorang pendidik untuk
terus-menerus mengembangkan dirinya agar wawasannya menjadi luas sehingga dapat
mengikuti perubahan dan perkembangan profesinya yang didasari oleh perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut. Guru perlu mengikuti perkembangan yang
terjadi dalam dunia pendidikan dan pengajaran, terutama hal-hal yang menyangkut
pelaksanaan tugas-tugas pokoknya di sekolah.
Sebagai sosok
yang memegang peranan penting dalam upaya mencerdaskan bangsa tentunya banyak
kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu, penghargaan dan kesejahteraan
bagi guru dengan harapan mereka akan lebih mampu bekerja sebagai tenaga
profesional dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai tenaga
pendidik. Salah
satunya adalah melalui kegiatan
menulis karya tulis ilmiah. Guru dapat menunjukkkan bahwa dirinya adalah
seorang guru yang profesional dengan menulis karya tulis ilmiah, karena salah
satu indikator guru professional adalah dapat menulis karya tulis ilmiah.
Tugas guru adalah menyampaikan ilmu. Ilmu yang
disampaikan oleh guru akan lebih bermanfaat apabila penyampaiannya juga
dilakukan melaui karya tulis ilmiah karena tidak hanya dapat dinikmati oleh
anak didiknya, namun juga oleh masyarakat luas. Guru juga dapat mengangkat
persoalan yang muncul dalam praktik pendidikan serta mencari solusi untuk
memecahkannya melalui karya tulis ilmiah. Permasalahan dan solusi yang
dituangkan guru dalam karya tulis ilmiah tersebut dapat lebih
dipertanggungjawabkan oleh guru karena guru sendiri yang mengalami persoalan
tersebut. Hal tersebut sangat berbeda bila dibandingkan dengan pihak luar yang
mengangkat permasalahan yang ada dalam lingkungan pendidikan berdasarkan
pemahaman secara parsial saja, sehingga terkadang tidak sesuai dengan kenyataan
yang sebenarnya. Menulis karya tulis ilmiah merupakan sarana melatih berpikir
logis, sistematis, argumentatif, penggunaan bahasa dan lain sebagainya.
1.2 TUJUAN
Tujuan dari pembahasan ini adalah untuk
mengetahui penggunaan sistem informasi manajemen untuk pendidikan, memahami
konsep manajemen, memperdalam ilmu mengenai prinsip dan teori serta memahami
kebutuhan yang diperlukan untuk membangun sistem informasi manajemen untuk
pendidikan.
1.3 SASARAN
1.
Apa yang
dimaksud sistem informasi manajemen?
2.
Apa tujuan
Sistem Informasi dalam dunia Guru?
3.
Apa syarat dan
ruang lingkup perencanaan sistem informasi manajemen sekolah?
4.
Apa manfaat sistem informasi manajemen
dalam pendidikan?
5.
Bagaimana
Perkembangan SIM dalam dunia pendidikan?
6. Unsur
apa saja yang terdapat pada pendidikan jarak jauh berbasis web?
7. Seberapa
pentingnya SIM untuk pendidikan?
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem adalah
sekumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk
mencapai tujuan tertentu. Informasi adalah data yang telah diolah sehingga
dapat bermanfaat bagi penggunanya. Sehingga Sistem Informasi Manajemen dapat
diartikan sebagai suatu sistem yang digunakan untuk memperoleh informasi guna
kepentingan manajemen.
Ada beberapa tujuan dibentuknya
suatu sistem informasi manajemen sekolah, antara lain:
·
Bagi pihak sekolah Mempermudah proses pengelolaan
data akademik dan non akademik.
·
Menyediakan suatu laporan perkembangan siswa dalam
proses pengajaran.
·
Menyediakan suatu laporan
perkembangan pengajar dalam kegiatan pembelajaran.
·
Menjadi panduan untuk membuat peraturan sekolah.
· Berperan sebagai sarana komunikasi antara masyarakat
dan orang tua siswa tanpa batasan waktu dan tempat.
·
Menjadi media promosi yang memperkenalkan sekolah.
·
Sebagai sarana perluasan informasi / pengetahuan.
·
Bagi pihak orang tua siswa.
·
Mempermudah orang tua dalam memonitor perkembangan
anak (siswa) di sekolah.
Ada beberapa faktor yang dapat menjadi syarat
kesuksesan sistem informasi manajemen suatu sekolah, antara lain :
Ketersediaan / availability
Informasi yang dipersiapkan untuk membuat sistem informasi harus tersedia
bagi pihak-pihak dalam sekolah. Hal ini merupakan suatu hal mendasar dalam
merancang suatu sistem informasi.
Mudah untuk dipahami
/ comprehensibility
Informasi yang tersedia di dalam sistem harus dimengerti oleh pihak pembuat
keputusan sistem. Informasi yang termasuk di dalamnya adalah informasi mengenai
jadwal rutin tugas-tugas dari sistem informasi dan keputusan yang tepat.
Kesesuaian / relevant
Informasi yang ada di sistem harus berupa informasi yang sesuai dengan apa
yang dibutuhkan suatu organisasi. Informasi ini bisa berkaitan dengan
permasalahan yang sedang dihadapi, misi, ataupun tujuan dari organisasi yang
berkaitan.
Kelengkapan/ completeness
Informasi yang
lengkap tidak berarti banyaknya informasi yang ada di dalam suatu sistem.
Kelengkapan berarti informasi yang diperlukan cukup untuk memenuhi standar yang
berlaku dalam organisasi yang menggunakan sistem informasi yang bersangkutan.
Hal ini berperan penting dalam menghasilkan suatu sistem informasi yang
fungsional bagi penggunanya.
Ketepatan waktu
/ timing
Penyediaan informasi yang tepat merupakan hal yang penting untuk merancang
suatu sistem informasi. Informasi harus memenuhi syarat-syarat sebelumnya
sebelum dapat dianalisis untuk membuat sistem akhir.
Manfaat Sistem Informasi Manajemen dalam dunia pendidikan mencakup banyak
sector yang diantaranya
a.) Hal Koneksi dan Setting
Koneksi
dan setting ini merupakan koneksi database sekolah, setting tahun ajaran, dan
setting kurikulum. Pihak sekolah bisa men-setting tahun ajaran dan kurikulumnya
dengan lebih mudah melalui database yang tersistematis. Sehingga bisa
memudahkan stakeholderssekolah yang ingin mengaksesnya.
b.) Pengelolaan Kesiswaan
Pengolalaan
kesiswaan adalah pengolahan data-data yang terkait dengan siswa, misalnya track
record seorang siswa dalam melanggar kedisiplinan, data-data siswa berprestasi,
data siswa yang mendapatkan beasiswa, pemindahan (mutasi) siswa, hingga
data-data alumni sekolah.
c.) Pengelolaan Akademik
Diantara
manfaat dalam pengolaan akademik adalah penyediaan Laporan nilai hasil ujian
secara periodik, data nilai KTSP, data nilai KBK, data absensi, data bimbingan
dan penyuluhan, data kasus siswa, rencana pengajaran, pengelolaan mata
pelajaran, penjadwalan, dan prestasi akademik.
d.) Pengelolaan Data Guru dan Karyawan
Data-data
yang masuk kategori ini adalah Manajemen biodata guru dan karyawan, data
keluarga guru dan karyawan, riwayat pendidikan guru, pendidikan tambahan yang
dibutuhkan oleh siswa maupun karyawan sekolah (kursus, training, seminar,
workshop dsb).
e.) Pengelolaan Keuangan Sekolah
Pengolaan
keuangan merupakan hal yang sangat urgen dalam suatu instansi. Persoalan dan
penggunaan sumber dana juga merupakan hal yang sangat sensitive karena terkait
dengan transparansi dan akuntabilitas sebuah instansi. Pengelolaan keuangan
diantaranya manajemen pembayaran biaya pendidikan, administrasi dana BOS
(Bantuan Operasional Sekolah)dan penggunaannya, biaya tambahan, seperti :
biaya praktikum, biaya ekstra, dll.
f.) Pengelolan dan
Penertiban Administrasi Perpustakaan
Pengelolaan
buku (judul, kategori & deskripsi) sangat penting demi terjaganya data
semua buku dan karya-karya yang dimiliki oleh perpustakaan sekolah sehingga
bisa dimonitor dengan lebih mudah. Hal lain yang bisa dilihat dengan adanya SIM
berkenaan dengan status keanggotaan dan peminjam, stock inventory, Jurnal
keluar masuk buku, laporan-laporan terdiri dari : statistik peminjaman,
statistik keluar masuk buku, rekap peminjaman, dan rekap pengembalian.
g.) Bank Soal
Diantara
yang paling mendukung prestasi dan kualitas siswa adalah kualitas soal yang
baik. Penggunaan SIM dalam dunia pendidikan akan sangat membantu dalam
pengadaan bank soal. Sehingga siswa tidak perlu lagi untuk membeli dan mencari
bank soal lainnya. Ketersediaan bank soal ini juga bisa menjaga dan
meningkatkan soal yang dikerjakan siswa dan akan membantu siswa dalam
mendongkrak prestasinya.
Seiring berkembangnya
teknologi pun mendukung sistem informasi manajemen menjadi semakin meningkat.
Seperti halnya pada saat penerimaan murid baru. Kini pun sudah banyak sekolah menggunakan
pendaftaran sistem online. Dimana sistem ini memudahkan calon siswa untuk
mendaftar ke sekolah tesebut. Calon siswa hanya harus memasukkan syarat-syarat
berkas yang harus dipenuhi. Dan dari pihak sekolah dapat dengan mudah
menyeleksi data dari calon siswa yang terpenuhi, misalnya seleksi dari nilai
NEM calon siswa. Dan juga pembagian kuota antara sekolah dari kabupaten maupun
kota. Demikian para calon siswa pun dapat memantau apakah NEM dalam posisi aman
atau tidak.
Sebagaimana proses
pada saat penerimaan siswa baru adalah seperti berikut:
·
Data dari
calon siswa yang terinput, dimulai dari biodata para siswa hingga nilai
akademik siswa.
·
Kemudian
diseleksi dengan program yang menyeleksi data para calon siswa. Penyeleksian
dilihat dari nilai akademik para calon siswa, kemudian di akumulukasikan apakah
nilai akan bertahan dalam urutan diterima atau tidak .
·
Terdapat
kebijakan-kebijakan yang harus terpenuhi. Pada saat penerimaan murid baru
terdapat dinas pendidikan, kepala sekolah, serta tim untuk melakukannya untuk
mengatur ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi para calon siswa agar dapat
masuk sekolah tersebut.
·
Sesuai
standar JARDIKNAS (Departemen Pendidikan Nasional), sehingga pembuatan laporan
dari masing-masing sekolah maupun dari Dinas Pendidikan dapat dengan mudah dan
cepat di sampaikan tanpa harus membuat laporan ulang dan tanpa harus mencetak
laporan, hal ini karena format laporan dan jaringan sudah disesuaikan dan
menggunakan konsep singkronisasi online.
Di era
globalisasi ini telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan
dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih
terbuka (Mukhopadhyay M., 1995). Sebagai contoh kita melihat di Perancis proyek
“Flexible Learning”. Hal ini mengingatkan pada ramalan Ivan Illich awal tahun
70-an tentang “Pendidikan tanpa sekolah (Deschooling Socieiy)” yang secara
ekstrimnya guru tidak lagi diperlukan. Bishop G. (1989) meramalkan bahwa
pendidikan masa mendatang akan bersifat luwes (flexible), terbuka, dan dapat
diakses oleh siapapun juga yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis, usia,
maupun pengalaman pendidikan sebelumnya.
Mason R. (1994)
berpendapat bahwa pendidikan mendatang akan lebih ditentukan oleh jaringan
informasi yang memungkinkan berinteraksi dan kolaborasi, bukannya gedung
sekolah. Namun, teknologi tetap akan memperlebar jurang antara si kaya dan si
miskin.
Tony Bates (1995)
menyatakan bahwa teknologi dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan bila digunakan
secara bijak untuk pendidikan dan latihan, dan mempunyai arti yang sangat
penting bagi kesejahteraan ekonomi. Alisjahbana I. (1966) mengemukakan bahwa
pendekatan pendidikan dan pelatihan nantinya akan bersifat “Saat itu juga (Just
on Time). Teknik pengajaran baru akan bersifat dua arah, kolaboratif, dan
inter-disipliner.
Suatu pendidikan
jarak jauh berbasis web antara lain harus memiliki unsur sebagai berikut:
a.) Pusat kegiatan siswa; sebagai suatu community web
based distance learning harus mampu menjadikan sarana ini sebagai tempat
kegiatan mahasiswa, dimana mahasiswa dapat menambah kemampuan, membaca materi
kuliah, mencari informasi dan sebagainya.
b.) Interaksi
dalam grup; Para mahasiswa dapat berinteraksi satu sama lain untuk
mendiskusikan materi-materi yang diberikan dosen. Dosen dapat hadir dalam group
ini untuk memberikan sedikit ulasan tentang materi yang diberikannya.
c.) Sistem
administrasi mahasiswa; dimana para mahasiswa dapat melihat informasi mengenai
status mahasiswa, prestasi mahasiswa dan sebagainya.
d.) Pendalaman materi
dan ujian; Biasanya dosen sering mengadakan quis singkat dan tugas yang
bertujuan untuk pendalaman dari apa yang telah diajarkan serta melakukan test
pada akhir masa belajar. Hal ini juga harus dapat diantisipasi oleh web based
distance learning
e.)
Perpustakaan digital; Pada bagian ini, terdapat berbagai informasi kepustakaan,
tidak terbatas pada buku tapi juga pada kepustakaan digital seperti suara,
gambar dan sebagainya. Bagian ini bersifat sebagai penunjang dan berbentuk
database.
f.) Materi online diluar materi
kuliah; Untuk menunjang perkuliahan, diperlukan juga bahan bacaan dari web
lainnya. Karenanya pada bagian ini, dosen dan siswa dapat langsung terlibat
untuk memberikan bahan lainnya untuk di publikasikan kepada mahasiswa lainnya
melalui web.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Penggunaan sistem informasi manajemen menunjukkan
citra positif lembaga sekolah tidak hanya dalam ruang lingkup nasional
melainkan juga internasional dikarenakan penggunaan teknologi terbaru identik
dengan penyesuaian dengan standar yang digunakan di berbagai negara.
REFERENSI
- http://www.websekolahindonesia.com/index.php/articles/simdik/111-konsep-sistem-informasi-manajemen-pendidikan-2.html.
- http://www.academia.edu/4890166/SISTEM_INFORMASI_DAN_MANAJEMEN_PENDIDIKAN_ISLSM_Jun6_MAKALAH_INI_DIPERSENTASEKAN_Oleh
- http://lukmancoroners.blogspot.co.id/2010/04/tes.html
- http://www.slideshare.net/fiqhrimp/manajemen-sistem-informasi-pendidikan
- http://rizkyisninda.blog.binusian.org/makalah-sistem-informasi-manajemen-lembaga-sekolah/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar